Gejolak Global Tekan Pasar Kripto: Harga Bitcoin Turun Hingga 4%

 



Jakarta, 6 Agustus 2025 – Pasar kripto global kembali mengalami tekanan signifikan pada hari ini setelah munculnya kekhawatiran baru di kancah ekonomi global. Dalam 24 jam terakhir, nilai total pasar aset digital mengalami koreksi tajam sebesar 4%, dipicu oleh meningkatnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok serta kekhawatiran investor terhadap potensi resesi teknikal di beberapa negara besar.

Bitcoin Anjlok di Bawah US$115.000

Mata uang kripto terbesar dunia, Bitcoin (BTC), kembali mengalami penurunan nilai dan sempat menyentuh level di bawah US$115.000, turun sekitar 3,8% dari posisi tertingginya minggu lalu. Koreksi ini menghapus sebagian keuntungan yang diperoleh selama bulan Juli, ketika BTC sempat menguat menembus angka psikologis US$120.000.

Tekanan jual tampak meningkat seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap pengumuman tarif baru dari pemerintahan AS terhadap impor teknologi tinggi dari Tiongkok. Kebijakan ini dianggap sebagai eskalasi dari perang dagang yang kembali memanas, dan menjadi sentimen negatif bagi aset-aset berisiko, termasuk cryptocurrency.

Altcoin Terimbas Lebih Dalam

Bukan hanya Bitcoin yang terpukul, sejumlah altcoin utama juga mengalami pelemahan signifikan. Ethereum (ETH) misalnya, turun hampir 5% ke kisaran US$3.570. Solana (SOL), XRP, dan Cardano (ADA) juga mencatat penurunan antara 4–7%. Investor terlihat mengalihkan aset mereka ke instrumen yang lebih aman seperti dolar AS dan emas, yang justru menguat hari ini.

Analis pasar menyebut bahwa volatilitas ini menandakan berkurangnya selera risiko para investor ritel maupun institusional dalam jangka pendek.

Likuidasi Massal Capai US$150 Juta

Data dari platform pemantau pasar crypto menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir terjadi likuidasi posisi berjangka senilai lebih dari US$150 juta. Sebagian besar berasal dari posisi long (beli) yang dibuka saat harga Bitcoin dan altcoin sedang menguat dalam dua minggu terakhir. Lonjakan likuidasi ini mempercepat penurunan harga, menciptakan efek bola salju yang memperburuk tekanan jual di pasar derivatif.

Sentimen Pasar Bergeser ke Arah Negatif

Sementara itu, Crypto Fear & Greed Index yang sempat berada di zona “greed” (keserakahan) selama beberapa minggu terakhir, kini mulai bergerak turun menuju zona “neutral”, menandakan pergeseran sentimen investor ke arah kehati-hatian.

Analis dari CryptoQuant menilai bahwa kombinasi antara makroekonomi global yang tak menentu dan kurangnya katalis positif di dunia kripto turut memperburuk prospek jangka pendek. Mereka menyarankan investor untuk memperhatikan level support penting Bitcoin di US$112.000–113.000, yang dapat menjadi penentu arah pergerakan berikutnya.

Apa yang Bisa Diantisipasi?

Dengan kondisi global yang penuh ketidakpastian, pasar kripto kemungkinan akan tetap mengalami fluktuasi tinggi dalam beberapa minggu ke depan. Para trader dan investor disarankan untuk memantau perkembangan geopolitik serta kebijakan ekonomi AS dan Tiongkok, termasuk rilis data inflasi dan pengumuman suku bunga oleh The Fed.

Namun, beberapa pelaku pasar masih melihat ini sebagai kesempatan akumulasi, terutama jika harga Bitcoin menyentuh support kuat jangka menengahnya. “Dalam jangka panjang, fundamental Bitcoin tetap solid. Tapi dalam jangka pendek, siap-siap untuk lebih banyak turbulensi,” ujar Anish Verma, analis senior dari Blockchain Intelligence Group.


Kesimpulan

Penurunan pasar kripto hari ini menjadi pengingat bahwa aset digital tetap rentan terhadap dinamika makroekonomi global. Meski koreksi hingga 4% tampak tajam, hal ini merupakan bagian dari siklus alami pasar yang telah berkali-kali terjadi dalam sejarah kripto. Bagi investor jangka panjang, disiplin dan kesabaran tetap menjadi kunci.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama