Pasar cryptocurrency global mengalami tekanan signifikan pada perdagangan hari ini, dengan sebagian besar aset digital utama mencatat penurunan tajam. Sentimen negatif ini dipicu oleh rilis data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat yang menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan analis. PPI yang lebih tinggi biasanya mengindikasikan adanya tekanan inflasi di tingkat produsen, yang dapat memengaruhi kebijakan moneter bank sentral.
Kenaikan PPI ini membuat pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menunda rencana penurunan suku bunga acuannya. Harapan investor sebelumnya adalah adanya pelonggaran kebijakan moneter yang dapat memicu arus modal masuk ke aset berisiko, termasuk kripto. Namun, dengan prospek suku bunga tinggi yang bertahan lebih lama, investor cenderung mengalihkan dana ke instrumen yang dianggap lebih aman.
Bitcoin dan Altcoin Terkoreksi
Bitcoin, sebagai mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, terkoreksi sekitar 3,85% dalam 24 jam terakhir. Harga BTC sempat menembus ke bawah level psikologis penting, menunjukkan lemahnya tekanan beli dari pelaku pasar. Koreksi serupa juga terlihat pada Ethereum, BNB, Solana, dan berbagai altcoin besar lainnya.
Penurunan ini bukan hanya dipicu oleh faktor makroekonomi, tetapi juga oleh aksi ambil untung (profit taking) dari investor yang sebelumnya menikmati kenaikan harga pada awal bulan. Volume perdagangan meningkat di bursa-bursa besar, menandakan adanya pergeseran posisi dari trader jangka pendek.
Dampak Terhadap Sentimen Pasar
Ketidakpastian kebijakan suku bunga membuat pasar kripto kembali berada dalam fase “wait and see”. Banyak investor ritel memilih menahan diri untuk masuk pasar, sementara pelaku institusional lebih selektif dalam melakukan pembelian. Aset kripto dengan fundamental kuat dan likuiditas tinggi cenderung lebih mampu bertahan, meski tetap terpengaruh oleh arus jual global.
Analis memprediksi bahwa volatilitas tinggi akan terus terjadi dalam beberapa pekan ke depan, terutama menjelang rilis data ekonomi penting lainnya seperti Consumer Price Index (CPI) dan laporan ketenagakerjaan AS. Jika data-data tersebut mengindikasikan inflasi yang lebih terkendali, peluang pemulihan harga kripto bisa kembali terbuka.
Kesimpulan
Saat ini, pasar kripto menghadapi tantangan ganda: tekanan dari sisi makroekonomi dan aksi jual teknikal. Meski begitu, sebagian pelaku pasar melihat koreksi ini sebagai kesempatan untuk mengakumulasi aset digital dengan harga diskon. Bagi investor jangka panjang, disiplin strategi dan manajemen risiko menjadi kunci menghadapi ketidakpastian yang masih akan mewarnai pergerakan kripto dalam waktu dekat.