Pasar Saham Global Bergerak Campuran Menjelang Tenggat Tarif Baru AS–China

 



Menjelang tenggat waktu yang ditetapkan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk memberlakukan tarif tambahan terhadap barang-barang asal Tiongkok, pergerakan bursa saham dunia pada perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, menunjukkan pola yang beragam. Ketidakpastian kebijakan perdagangan ini membuat investor global bersikap lebih berhati-hati, meski sebagian indeks tetap mencatatkan kenaikan tipis.

Asia: Bursa Bergerak Variatif

Di kawasan Asia, pasar saham Hong Kong dan Shanghai mencatat kenaikan moderat, ditopang oleh sektor teknologi dan energi yang berhasil mengimbangi tekanan dari sektor keuangan. Indeks Hang Seng naik terbatas setelah saham perusahaan teknologi besar seperti Tencent dan Alibaba menunjukkan penguatan. Di Tiongkok daratan, optimisme investor dipicu oleh data ekspor yang lebih baik dari perkiraan, meskipun kekhawatiran akan dampak tarif baru masih membayangi.

Sebaliknya, indeks Kospi di Korea Selatan justru bergerak melemah. Tekanan terbesar datang dari saham perusahaan elektronik dan otomotif yang dinilai rentan terhadap kebijakan tarif baru AS. Investor lokal memilih mengamankan keuntungan setelah reli singkat minggu lalu.

Sementara itu, Taiwan menjadi salah satu pasar yang menguat signifikan. Indeks Taiex terdorong oleh lonjakan harga saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), menyusul laporan kenaikan permintaan chip global dan prospek kontrak baru dari perusahaan teknologi besar Amerika.

Eropa dan Amerika: Menunggu Kejelasan

Di pasar Eropa, investor cenderung menahan diri sambil menunggu perkembangan negosiasi dagang AS–China. Indeks utama seperti DAX Jerman dan CAC 40 Prancis dibuka mendatar, dengan pergerakan yang cenderung terbatas karena minimnya katalis positif. Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh kekhawatiran bahwa tarif baru dapat memicu balasan dari pihak Tiongkok, yang berpotensi menekan arus perdagangan global.

Bursa Wall Street diperkirakan akan memulai perdagangan dengan volatilitas tinggi. Fokus utama investor adalah pernyataan resmi dari Gedung Putih mengenai kelanjutan kebijakan tarif dan potensi dampaknya terhadap inflasi domestik.

Dampak Terhadap Komoditas

Harga minyak dunia mengalami penurunan tipis di awal perdagangan. Investor menilai bahwa ketegangan dagang bisa menekan permintaan global terhadap energi, meskipun ada sedikit harapan meredanya konflik geopolitik antara AS dan Rusia. Emas justru bergerak stabil, karena sebagian pelaku pasar memilih beralih ke aset safe haven di tengah ketidakpastian.

Kesimpulan

Pergerakan pasar saham global hari ini memperlihatkan bagaimana kebijakan perdagangan internasional dapat memengaruhi sentimen investor di berbagai belahan dunia. Tenggat tarif baru AS–China menjadi faktor kunci yang menentukan arah pasar dalam beberapa hari mendatang. Investor kini berada dalam mode “wait and see” sambil mengantisipasi apakah kebijakan tersebut akan benar-benar diberlakukan atau masih ada peluang negosiasi lebih lanjut.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama