Pasar Saham Asia dan Eropa Menguat Kembali Setelah Koreksi di Wall Street

 



4 Agustus 2025 – Bursa saham Asia dan Eropa mencatat penguatan yang cukup signifikan pada perdagangan awal pekan ini, menyusul koreksi tajam yang dialami Wall Street pada sesi sebelumnya. Sentimen global membaik setelah investor mencerna data ekonomi AS yang lemah, sehingga meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Kinerja Pasar Asia: Pulih dari Tekanan Global

Indeks-indeks utama di Asia menunjukkan pemulihan moderat setelah sempat melemah pada pekan lalu.

  • Indeks Hang Seng (Hong Kong) naik sebesar 0,67%, didorong oleh rebound sektor teknologi dan properti. Saham Tencent dan Alibaba memimpin penguatan, masing-masing naik lebih dari 2% setelah berita bahwa pemerintah Tiongkok akan memberikan insentif tambahan untuk sektor digital.

  • Shanghai Composite (Tiongkok) juga naik 0,59%. Pemerintah Beijing mengumumkan stimulus tambahan senilai 1 triliun yuan untuk infrastruktur digital dan energi hijau, memberi dorongan kuat bagi saham BUMN.

  • Sementara itu, Nikkei 225 (Jepang) justru mengalami penurunan sebesar 1,32%, dipicu oleh penguatan nilai tukar yen yang melemahkan daya saing eksportir Jepang. Saham Toyota dan Sony menjadi beban utama indeks, masing-masing turun hampir 2%.

  • Kospi (Korea Selatan) naik tipis 0,23%, sebagian besar ditopang oleh saham semikonduktor seperti Samsung Electronics yang bangkit dari tekanan sebelumnya setelah munculnya prediksi peningkatan permintaan chip AI di kuartal IV.

Eropa Mulai Pulih: Fokus pada Data dan Kebijakan The Fed

Di Eropa, sentimen juga menguat. Setelah aksi jual besar-besaran di akhir pekan lalu, indeks regional seperti STOXX 600 kembali mencatatkan penguatan sebesar 0,5%. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh sektor energi dan keuangan.

  • DAX Jerman naik 0,44%, dengan dukungan kuat dari saham Siemens dan Deutsche Bank. Pasar juga merespons positif data inflasi zona euro yang mulai melandai ke 2,1%, mendekati target ECB.

  • FTSE 100 (Inggris) menguat 0,48%, ditopang rebound saham perbankan dan energi. HSBC dan BP masing-masing naik lebih dari 1% setelah laporan laba kuartalan melampaui ekspektasi analis.

  • CAC 40 (Prancis) menguat 0,51%, dengan saham LVMH dan TotalEnergies menjadi pendorong utama.

Faktor Pendorong Utama: Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Salah satu katalis terpenting dari pemulihan ini adalah laporan pekerjaan AS yang mengecewakan pada Jumat lalu. Data nonfarm payroll menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang jauh di bawah ekspektasi, hanya menciptakan sekitar 73.000 pekerjaan baru, dibanding proyeksi 175.000.

Data ini memicu harapan kuat bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya di bulan September 2025. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga berada di atas 80%, menurut alat pemantau CME FedWatch.

Dengan tekanan inflasi yang mereda dan ketidakpastian ekonomi meningkat, pelonggaran moneter oleh bank sentral AS dinilai sebagai langkah yang akan mendukung stabilitas pasar global.

Kinerja Wall Street Jadi Sorotan

Sebagai latar belakang, Wall Street sempat mengalami tekanan signifikan pada akhir pekan lalu. Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,95%, sementara Nasdaq Composite terkoreksi hingga 1,35%, dipicu aksi ambil untung pada saham teknologi besar. Saham seperti Apple dan Nvidia memimpin pelemahan, setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi.

Kendati demikian, kontrak berjangka (futures) untuk indeks saham AS mulai menunjukkan pemulihan pada Senin pagi, menandakan kemungkinan rebound juga di sesi perdagangan New York nanti.

Tantangan Masih Membayangi

Meski pasar global cenderung menguat hari ini, beberapa risiko masih membayangi:

  • Ketegangan geopolitik di Laut Tiongkok Selatan yang melibatkan AS, Tiongkok, dan negara-negara ASEAN.

  • Risiko kebijakan populis di AS menjelang pemilu 2026, termasuk wacana Trump untuk mengintervensi lembaga statistik ekonomi seperti BLS.

  • Volatilitas mata uang dan harga komoditas yang masih tinggi akibat ketidakpastian ekonomi global.


Kesimpulan

Pemulihan yang terjadi di pasar saham Asia dan Eropa menunjukkan bahwa pelaku pasar global saat ini sangat responsif terhadap sinyal kebijakan moneter dari Amerika Serikat. Harapan terhadap pemangkasan suku bunga The Fed menjadi katalis positif yang menenangkan ketidakpastian makroekonomi. Namun demikian, investor global tetap perlu waspada terhadap berbagai risiko politik, geopolitik, dan ketegangan pasar lainnya yang bisa membalikkan arah sentimen dalam waktu singkat.

Pantau terus dinamika pasar global, karena setiap data dan pernyataan bank sentral dapat berdampak langsung terhadap pergerakan saham internasional.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama